Kisah Pedagang Es Krim di Kota Lama Surabaya, Setahun Menjajakan Rasa dan Kenangan

 

Pengunjung kota lama membeli es krim pedagang kaki lima di kota lama Surabaya

 

Surabaya - Di antara deretan bangunan tua yang berdiri megah di kawasan Kota Lama Surabaya, seorang pria dengan gerobak es krim sederhana menjadi pemandangan yang akrab bagi pengunjung. Namanya Bapak Cipto. Sudah hampir satu tahun terakhir ia rutin berjualan es krim di kawasan ini. Pada Sabtu, 24 Mei 2025, ia terlihat sibuk melayani pembeli di sudut Jalan Glatik, kawasan yang kini ramai oleh wisatawan dan warga lokal.

“Sudah hampir setahun saya jualan es krim,” kata Bapak Cipto. Ia menyambut pembeli dengan ramah sambil menyendokkan es krim ke dalam cup. Rasa-rasa klasik seperti coklat dan vanila menjadi andalan, dijajakan dengan harga yang terjangkau.

Menariknya, lokasi tempat ia berjualan tidak tetap setiap hari. Ada sistem bergiliran antar pedagang yang diterapkan di kawasan tersebut. “Di sini sistemnya giliran. Ada empat orang yang jualan, dan saya kebagian jaga setiap empat hari sekali. Sisanya saya keliling ke tempat lain,” ungkapnya.

Suasana di jl glatik kota lama surabaya

Menurut Bapak Cipto, berdagang di kawasan Kota Lama jauh lebih menjanjikan dibanding berkeliling. “Ya, lumayan ramai daripada keliling gitu aja. Kalau hari Sabtu dan Minggu, biasanya ramai banget,” ujarnya.

Keberadaan pedagang kaki lima seperti Bapak Cipto turut menambah nuansa khas Kota Lama yang kini menjadi destinasi wisata budaya. Sambil menikmati es krim, pengunjung bisa menyaksikan arsitektur kolonial dan suasana tempo dulu yang masih terjaga. Kehadiran pedagang lokal seperti Cipto menjadi bagian dari cerita itu cerita tentang ketekunan, kesederhanaan, dan rasa yang tak lekang oleh waktu.


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswi UBHARA Sampaikan Informasi Perguruan Tinggi ke MA Darul Ulum Waru

Melestarikan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya

Moen Moen Tempat Favorit Penikmat Steak Terjangkau di Royal Plaza Surabaya